Contoh Ceramah Singkat Tentang Ghibah


Contoh Ceramah Singkat – Ceramah atau pidato keagamaan adalah ceramah yang dilakukan oleh ahli agama atau biasa disebut ustad yang notabennya mempunyai ilmu agama lebih dan dibagikan kepada orang lain dengan tujuan agar banyak yang paham dan mengerti ilmu agama tersebut.

Ceramah singkat merupakan suatu hal yang identik dengan pidato keagamaan, yakni ceramah yang disampaikan oleh seorang ahli agama atau ustad yang dipandang memiliki ilmu agama lebih kemudian dibagikan kepada orang lain dengan tujuan supaya orang-orang dapat memahami ilmu yang disampaikan tersebut.
Untuk ceramah singkat sendiri banyak sekali ragamnya, berikut akan dipaparkan beberapa mengenai contoh ceramah singkat, mulai dari ceramah singkat tentang sabar, tentang pendidikan, menuntut ilmu, kebersihan, ikhlas, shalat, tentang ibu, tentang cinta, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dengan adanya contoh ini semoga dapat menambah keimanan kita pada Allah.

Berikut ini adalah contoh ceramah singkat. Mulai dari contoh ceramah pendidikan, contoh ceramah singkat sabar, contoh ceramah tentang ibu, contoh ceramah pergaulan bebas, contoh ceramah menuntut ilmu, contoh ceramah singkat tentang narkoba, contoh ceramah kebersihan, contoh ceramah  kesehatan, contoh ceramah media sosial, contoh ceramah, contoh ceramah tentang aurat, contoh ceramah tentang berbakti kepada orang tua, dll.


Silahkan Simak Contoh Teks pidato Tentang Agama Terlengkap  Di bawah ini:



Assalamualaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah, Sang Penguasa alam semesta. Semoga shalawat serta keselamatan semoga tetap tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, serta semuanya.
Hadirin Rahimakumullah….
Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan sepatah dua kata yang Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Saya akan menyampaikan ceramah singkat berjudul Ghibah.
Tentunya kita sudah sama-sama tahu apa yang dimaksud dengan Ghibah. Ghibah adalah menggunjing keburukan atau menceritakan keburukan orang lain. Ghibah dapat merujuk kepada gosip murahan yang akan berkembang luas kalau sampai dilebih-lebihkan apalagi kalau tanpa bukti. Lantas kalau ghibah tumbuh subur  maka muncullah fitnah.
Ghibah ada karena rasa tidak suka atau tidak senang karena melihat orang lain baik beralasan maupun tidak. Sehingga ada kalimat yang beredar di masyarakat “Tetangga yang beli AC, dia yang kedinginan. Tetangga yang beli kompor baru, dia yang kedinginan dan tetangga yang beli kipas angin, dia yang terputar. Masya Allah”
Ada pula prasangka buruk, “Dia bisa rangking satu karena sering nyontek kalau ulangan.” Padahal Allah Maha Melihat, tahu bahwa yang rangking satu itu sering belajar sampai larut malam. Pun sangat keterlaluan, apa yang dipikirkannya dan membuat stimulasi asal-asalan pun disebarkan di masyarakat. Mengompori setiap orang agar membenci orang yang kita tidak senangi tersebut. Astagfirullah.
Padahal Rasulullah bersabda, yang artinya:
“Jika kamu berbicara (menyampaikan ucapan) tentang sesuatu perkara kepada suatu kaum, padahal perkara itu tidak terjangkau (tidak dipahami) oleh akal pikiran mereka, niscaya akan membawa fitnah di kalangan mereka.” (HR. Muslim)
Hadis ini secara serta merta memberikan kita nasihat agar lidah kita gunakan jangan sampai membeberkan keburukan orang lain, apalagi itu sebuah kebohongan karena bisa menimbulkan fitnah dan akibatnya bisa berdampak buruk di masyarakat.
Allah berfirman: walfitna tu asaddu minal qatli bahwa fitnah lebih kejam daripada pembunuhan.
Memfitnah bisa membunuh karakter seseorang di masyarakat. Semua orang akan menjauhinya bahkan keluarganya sekalipun. Sebuah kebenaran dan sering terjadi di masyarakat, menghargai kesalahan yang jumlahnya hanya satu dibanding kebaikan yang sudah berpuluh-puluh dibuktikan. Astagfirullah.
Dan, jangan sampai kita semua menggunjinkan orang apalagi sampai mefitnahnya? Selain merugikan orang lain, juga akan merugikan orang lain pula.
Ghibah dan fitnah yang tidak terbukti, pasti meruncingkan pikiran agar membuktikan di hadapan semuanya bahwa “saya tidak salah”, “saya tidak melakukan apapun” atau “pasti ada orang lain di balik semua ini”. Lantas kalau diri memberontak membuktikan diri tidak bersalah, biasanya langkah apapun akan ditempuh bahkan cara salah sekalipun. Bersikap demikian justru tidak akan menyelesaikan masalah dengan mudah malah memperkeruh. Lebih baik sabar.
Innallaha ma’ssabirin.
“Allah bersama orang-orang yang sabar”
Kesabaran tidak ada batasnya yang ada batasnya adalah manusia.
Jika memang kita digunjing atau difitnah marilah kita intropeksi diri, betulkah apa yang mereka tuduhkan? Adakah sebenarnya sikap yang membuat mereka sampai berkata demikian? 
Lantas tidak adakah pembelaan diri? Membela diri dengan bersabar, berdoa kepada Allah semoga mereka mendapatkan hidayah, kemudian berusaha menjelaskan kepada mereka bahwa apa yang mereka katakan tidak betul (kalau memang tidak betul). Kalaupun sudah berusaha belum ada hasilnya, serahkan semua kepada Allah, karena Dia akan mengungkapnya bersama waktu yang berjalan.
Hadirin Rahimakumullah….
Semoga kita selalu menggunakan lisan dengan mengatakan kebenaran, bukan malah sebaliknya. Sudah, penuhi pikiran bahwa berkata kebohongan adalah sebuah dosa dan termasuk ke dalam ciri-cir orang munafik. Alangkah baiknya lisan kita selalu basah dengan doa, dzikir. Amin Ya Rabbal Alamin.
Terima kasih atas perhatiannya. Semoga apa yang saya sampaikan ada manfaatnya. Kalaupun ada kekurangan datanganya dari saya karena kesempurnaan hanyalah milik Allah.
. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kumpulan Contoh Teks Pidato Keagaman / Ceramah

Berikut adalah kumpulan berbagai tema contoh teks Pidato Agama atau Ceramah yang menarik untuk Semua Kalangan. Yuk, silahkan pilih tema Pidato Agama atau Ceramah yang sesuai dibawah ini:

- Contoh Pidato Atau Ceramah Singkat Tentang Sabar
- Contoh Pidato Atau Ceramah Singkat Tentang Pendidikan
- Contoh Pidato Atau Ceramah Singkat Tentang Menuntut Ilmu

Belum ada Komentar untuk "Contoh Ceramah Singkat Tentang Ghibah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel